Tuesday, December 25, 2018

Keramahan Alam Waduk Jatiluhur


A.      Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur merupakan waduk terbesar di Indonesia. Waduk yang mulai resmi beroperasi sejak 1967 ini memiliki luas permukaan sebesar 83km persegi. Waduk ini dibangun  dengan berbagai macam fungsi, mulai dari PLTA, kebutuhan air baku hingga keramba jaring apung (KJA).

Lokasinya yang berada cukup dekat dengan pusat kota Purwakarta menjadikan waduk ini cukup ramai dikunjungi dan dijadikan tempat wisata. Selain itu Waduk Jatiluhur juga sering kali dijadikan tempat untuk olahraga air seperti mendayung, selancar angin ataupun ski air.

Selain tempat-tempat wisata yang sudah populer, Waduk Jatiluhur tenyata masih menyimpan sisi yang masih begitu asri. Terletak disebelah barat laut Waduk Jatiluhur terdapat tempat yang bernama Parang Gombong.


Parang Gombong merupakan suatu kawasan yang masih begitu alami. Lokasinya yang jauh dari hiruk pikuk keramaian menjadikan tempat ini begitu tenang dan tepat untuk memanjakan diri dengan alam.

Disini kita akan disuguhkan keindahan air waduk yang begitu damai serta gunung-gunung kecil yang menghiasi sekeliling Waduk Jatiluhur. Dikala senja menjelang kita akan disapa oleh kabut yang membelai sekeliling waduk dan gunung.

Pemandangan malam yang berlukiskan bintang serta kelip lampu keramba yang menghiasi permukaan air membuat hal ini sayang sekali untuk dilewatkan. Tak lupa fajar yang begitu menawan dan tercermin dengan harmoni dipermukaan waduk menjadi ritual wajib yang begitu intim dengan alam.



Dikawasan ini kita diperbolehkan mendirikan tenda untuk camping dan bermalam disini. Area camping yang tersedia sangat luas dan kita diperbolehkan mendirikan dimanapun yang kita suka, selama tidak terlalu dekat dengan air untuk berjaga-jaga bila air bisa naik ke permukaan.

Bila ingin mendirikan tenda disini, kita dipersilahkan untuk melapor terlebih dahulu dengan karang taruna atau penggurus kawasan ini, karena kawasan ini masih dikelola secara mandiri oleh warga sekitar. Biaya yang dikenakan cukup murah yaitu 10.000 rupiah per orang. Untuk kendaraan yang kita bawa bisa dititipkan diwarung dekat dengan tempat kita mendirikan tenda, biasanya kita tidak perlu membayar lagi untuk parkir, cukup dengan berbelanja di warung tersebut pemiliknya akan dengan senang hati memeprsilahkan kita.

Disini terdapat beberapa warung yang menyediakan ikan dan ayam bakar yang bisa kita nikmati. Di warung yang adapun kita dapat membeli kayu bakar yang bisa digunakan untuk membuat api unggun. Di kawasan ini juga tersedia beberapa toilet umum dan juga ada Mushola kecil yang bisa digunakan untuk sholat.

Angin disini terkadang cukup kencang, sehingga perlu diperhitungkan dengan baik untuk pemilihan tempat dalam mendirikan tenda untuk camping. Serangga disini pun cukup banyak, sehingga bawalah lotion anti serangga agar tidak mudah merasa gatal-gatal. Udara malam hari dikawasan Waduk Jatiluhur tidak terlalu menusuk tulang, hanya berkisar 20 derajat celsius, sehingga tidak membawa jaket yang terlalu tebal pun tidak masalah.

Dikawasan parang gombong ini pun banyak sekali hewan gembala yang dimiki oleh warga seperti kambing dan kerbau yang berkeliaran disekitar kawasan ini. Namun tenang saja hewan-hewan ini tidak akan menganggu tenda-tenda milik pengunjung, karena hanya digembala disisi-sisi tertentu saja. Menurut saya pemandangan seperti ini merupakan pemandangan yang indah dan menenangkan hati dimana alam dan hewan saling hidup berdampingan dengan damai.

Selain camping Parang Gombong atau dipinggir waduk kita juga bisa camping di pulau-pulau yang berada ditengah waduk. Ada dua pulau yang bisa kita jadikan tempat untuk camping, yaitu pulau cikole dan pulau tanah merah. Sayangnya kali ini saya belum berkesempatan untuk camping dikedua pulau tersebut. Biaya yang dikenakan untuk antar jemput pulau cukup murah yaitu 25.000 rupiah perorang apabila rombongan (minimal 4 orang). Berkemah dipulau tersebut bisa kita lakukan hanya saat musim kemarau, karena apabila musim penghujan dikhawatirkan akan terjadi cuaca buruk sewaktu-waktu. Kita juga dapat menikmati pesona Waduk Jatiluhur dari gunung-gunung yang berada dekat dengan waduk, salah satunya adalah Gunung Haur yang lokasinya berada cukup dekat dengan Parang Gombong. Untuk mecapai puncak Gunung Haur juga tidak dibutuhkan waktu lama, hanya berkisar 1-2 jam saja.

B.       Lokasi Parang Gombong
Kutamanah, Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41116

Waktu yang diperlukan untuk mencapai Parang Gombong dari daerah Jakarta tidaklah lama, hanya sekitar 4 jam menggunakan Motor. Bila menggunakan mobil saya rasa juga tidak akan terlalu lama, karena ada jalan tol yang bisa kita lewati untuk menuju Purwakarta.

C.      Akomondasi & Makanan

Biaya Berkemah     : IDR10.000
Toilet Umum           : IDR3.000
Berkeliling Sewa Perahu : IDR20.000/orang (minimal 5 orang)
Antar Jemput Pulau : IDR25.000/orang (minimal 5 orang)
Ikan Bakar : IDR90.000 (Paket untuk 4-6 orang)
Mie Instan + Telur : IDR10.000

D.      Memancing di Waduk Jati Luhur

Di Waduk Jatiluhur juga tedapat biota ikan yang cukup bervariasi mulai dari ikan mas, ikan nila maupun ikan bandeng yang bisa kita pancing dari pinggiran Waduk. Program zero KJA (Keramba Jaring Apung) yang dimulai sejak tahun 2016 bertujuan untuk mensterilkan kawasan Waduk Jatiluhur dari keramba-keramba ikan yang sering kali mengotori air Waduk akibat sisa-sisa pakan yang jatuh dan memenuhi dasar Waduk.

Program zero KJA ini sudah berlangsung secara perlahan dan pasti. Pemilik warung tempat saya beristirahat menuturkan bahwa pelarangan keramba dimulai dengan menertibkan keramba yang dimiliki oleh warga negara asing.

Hal yang cukup membuat terkejut memang, bahwa ternyata keramba pun banyak yang bukan milik penduduk warga sekitar, jumlahnya pun bukan cuma puluhan tetapi ada ribuan keramba yang ternyata dimiliki oleh warga negara asing. Hal ini dilakukan agar selama proses ini warga setempat yang mengandalkan penghasilan dari keramba bisa perlahan mencari pemasukan dari hal-hal lain.

Dengan adanya program ini saya yakin akan semakin banyak ikan-ikan liar yang akan hidup di Waduk Jatiluhur, karena akan meningkatkan kualitas air waduk. Kedepannya sistem keramba jaring apung akan digantikan dengan cara perikanan budidaya. Maksud dari perikanan budidaya adalah dengan melepasliarkan bibit-bibit ikan dan ikan dibiarkan membesar tanpa diberikan pakan yang kemudian bisa dipanen atau ditangkap oleh nelayan sekitar. Hal ini akan memeperkaya ekosistem air tawar dikawasan Waduk Jatiluhur dan juga akan meningkatkan kualitas air.

Selain memancing dari pinggir waduk kita juga bisa memancing dikawasan pemancingan yang ada di tengah waduk. Untuk dapat kekawasan itu kita bisa menyewa atau meminta jasa pengantaran dengan menggunakan perahu-perahu yang tersedia. Selain untuk memancing kita juga bisa meminta untuk diantarkan bekerliling dengan perahu kecil meilhat pemandangan waduk. Biaya yang dikenakan cukup murah, sekitar 20.000 rupiah per orang bila rombongan.

Memancing di Waduk Jatiluhur ternyata sudah menjadi tempat yang cukup populer dikalangan para pemancing. Terlihat ada 5-10 rombongan yang hilir mudik selama saya berada disini disaat weekday. Pemilik Warung menceritakan bahwa para pemancing tersebut biasanya berasal dari Kota Bandung ataupun Purwakarta. Dikawasan Parang Gembong ini terdapat satu warung permanen yang biasanya dijadikan tempat untuk menyewa kapal untuk mengatar para pemancing dan tempat para pemancing memarkirkan mobil yang dibawanya.

E.       Kekurangan Parang Gombong, Waduk Jatiluhur
1. Fasilitas toilet yang masih seadanya
2. Suhu yang cukup terik ketika siang hari karena daerah tempat berkemah masih minim pohon.
3. Angin yang cukup kencang, patoklah tenda dengan sebaik mungkin agar tenda tidak terbawa angin

F.       Kelebihan Parang Gombong, Waduk Jatiluhur
1. Pemandangan waduk yang menetramkan jiwa, terutama ketika senja dan fajar tiba. Pantulan lukisan cahaya dipermukaan danau bagai cermin yang begitu indah.
2. Gunung yang mengelilingi sekitar Parang Gombong menambah kemegahan panorama alam yang tercipta.
3. Keheningan malam dialunin hiasan bintang yang terlihat jelas dengan kasat mata.
4. Terdapat beberapa warung yang menjual makanan, sehingga kita tidak perlu takut kelaparan.
5. Tempat yang cocok untuk memancing