A. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di
Indonesia yang berada di ujung barat pulau Jawa. Taman nasional ini sudah
diresmikan sebagai salah satu warisan dunia yang dilindungi UNESCO pada tahun
1991.
Taman nasional Ujung Kulon memiliki luas daratan 78.619 Ha dan
luas perairan 44.337 Ha. TN. Ujung Kulon merupakan satu-satunya habitat Badak
bercula satu (Rhinoceros Sundaicus) di dunia dan merupakan habitat bagi
hewan-hewan endemik Jawa lainnya, seperti Owa Jawa dan Monyet Surili.
TN. Ujung Kulon memiliki pesona hutan yang begitu eksotis untuk
dijelajahi dan pesona laut yang begitu indah untuk dinikmati. Meski saat ini memiliki akses jalan yang masih kurang mendukung tetap menjadikan tempat ini begitu nyaman dan menyenangkan untuk dijelajahi.
B. Akomondasi
Home Stay : Sunda
Jaya : *IDR150.000/malam
*Harga tidak termasuk makanan
(sarapan/ makan siang/ makan malam)
Apabila anda ingin menjelajahi
dan berada ditempat menginap yang paling dekat dengan pintu masuk Taman
Nasional Ujung Kulon, terdapat 2 Homestay dengan akses paling dekat, yaitu
Sunda Jaya & Rimba Jaya.
Saya sangat merekomendasikan
anda untuk memilih Sunda Jaya, karena Sunda Jaya memiliki halaman yang sangat
bagus dengan pemandangan yang sangat indah ke arah laut.
Biaya Berkemah di Sunda Jaya : IDR 50.000/malam
![]() |
Tempat Berkemah Sunda Jaya Home Stay |
Sunda Jaya TIDAK menyewakan
tenda apabila anda ingin berkemah, jadi persiapkan tenda yang ingin anda
bawa dari rumah dengan baik.
Snorkling di Pulau Handeleun / Badul / Boboko : *IDR
2.000.000 – 3.000.000/paket
*Harga termasuk biaya sewa
peralatan untuk snorkling
*Harga untuk 1 paket berisikan
5-10 orang
Snorkling di Pulau Peucang : *IDR 3.500.000 –
5.000.000/paket (Sangat direkomendasikan)
*Harga termasuk biaya sewa
peralatan untuk snorkling
*Harga untuk 1 paket berisikan
5-15 orang
Guide Tour : IDR 100.000 – 150.000/hari (Untuk tracking menjelajahi TN.
Ujung Kulon) (Sangat direkomendasikan)
Contact Person
0818 0618 1209 (Pak Komar)
0812 9762 6764 (Pak Komar)
0856 9388 6501 (Pak Komar)
0815 1122 5840 (Pak Woto)
Untuk info lebih lanjut bisa langsung menghubungi kontak diatas
Contact Person
0818 0618 1209 (Pak Komar)
0812 9762 6764 (Pak Komar)
0856 9388 6501 (Pak Komar)
0815 1122 5840 (Pak Woto)
Untuk info lebih lanjut bisa langsung menghubungi kontak diatas
C. Rute Perjalanan
Rute dari Monumen Nasional Jakarta menuju Ujung Kulon
- Melalui Jl. Kyai Tapa lurus terus ke arah Barat melewati Jl. Daan Mogot (Kali Deres)
- Melalui Jl. Kyai Tapa lurus terus ke arah Barat melewati Jl. Daan Mogot (Kali Deres)
- Kemudian Melewati Jl. Raya
Serang, lalu belok kiri melewati Jl. Pemda Tigaraksa Menuju Rangkasbitung
- Dari Rangkasbitung lurus ke
arah barat hingga sampai Pandeglang, kemudian lurus terus hingga sampai Mengger
- Dari Mengger belok kiri ke
arah selatan menuju Labuhan
- Saat tiba dipertigaan Labuhan
belok kiri menuju arah selatan hingga sampai dipertigaan Citeureup
- PENTING : Dipertigaan Citeureup
bila anda menggunakan GOOGLE MAPS sebagai alat bantu navigasi, anda akan
disarankan menuju selatan (Jl. Nasional III), NAMUN bila anda mengikuti jalan
ini anda akan melewati Jl. Sumur – Cibaliung. Jl. Sumur Cibaliung saat ini
(1-Mei-2018) berada dalam kondisi rusak parah dan penuh lubang dengan medan
jalanan yang berkelok dan naik turun karena menembus gunung dan hutan. Oleh
sebab itu saya sangat merekomendasikan untuk melewati Jl. Raya Tanjung
Lesung karena jalur ini sudah diperbaiki dan berada dalam kondisi yang baik.
- Setelah anda tiba di Tanjung
Lesung, belok kiri ke arah selatan menuju Sumur
- Saat tiba di Sumur, anda
hanya perlu lurus terus ke arah selatan. Disinilah perjalanan sesungguhnya akan
dimulai karena jalanan yang anda lewati adalah jalanan offroad yang hampir
semuanya masih berupa tanah. Kurang lebih diperlukan waktu 1-2 jam untuk
melewati jalan ini hingga menuju Ujung Kulon.
D. Tracking Ujung Kulon
Taman Nasional
Ujung Kulon sebagai satu-satunya habitat endemik Badak Bercula Satu (Rhinoceros
Sondaicus) di dunia merupakan tempat yang eksotis untuk dijelajahi. Badak
merupakan mamalia purba yang saat ini berada dalam keadaan terancam punah,
tentunya hal ini yang banyak sekali membuat orang penasaran untuk melihat
secara langsung bagaimana kehidupan Badak ini di alam liar. Keberadaan badak
tidak hanya terancam karena habitatnya yang rusak, namun hal ini juga terjadi
karena banyaknya perburuan liar yang dilakukan oleh manusia untuk mengambil
cula dari badak dan menjualnya dipasar gelap. Inilah pentingnya memeberikan
edukasi kepada seluruh orang demi melindungi dan menjaga populasi badak agar
bisa berkembang biak dan tidak punah.
Selain Badak di
Taman Nasional Ujung Kulon anda juga bisa menemukan banteng, babi hutan, macan
tutul, macan dahan, anjing hutan, monyet ekor panjang, burung rangkong, burung
merak, dan juga anda dapat menemukan primata endemik owa jawa dan monyet surili
di Ujung Kulon.
Untuk melakukan penjelajahan
(tracking) di Ujung Kulon anda bisa mencari guide tour dari penginapan yang
anda tempati atau mencari polisi hutan (ranger) yang sedang tidak bertugas
untuk menjadi guide anda. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mampir
terlebih dahulu ke pos ranger yang berada di Taman Jaya.
![]() |
Peta Tracking Ujung Kulon & Letak Pos Ranger |
Taman Nasional
Ujung Kulon memiliki berbagai 5 macam tipe ekosistem yang akan anda lewati,
yaitu
1. Hutan pantai
2. Hutan mangrove
3. Hutan air tawar
4. Hutan hujan
tropika dataran rendah
5. Padang rumput
Dengan berbagai
macam tipe ekosistem yang akan anda lewati maka akan sangat penting untuk
membawa peralatan atau barang-barang yang cukup memadai dalam perjalanan ini,
hal-hal yang sangat perlu dibawa antara lain :
1. Parang / Golok
2. Sandal Gunung
3. Sepatu boots
4. Minuman
5. Lotion anti
serangga / nyamuk
6. Binocular atau
Kamera dengan lensa zoom
Untuk parang /
golok biasanya guide anda pasti akan membawa ini, karena parang sangat
diperlukan untuk membuka jalan yang tertutup oleh banyaknya tanaman berduri
agar lebih mudah dilewati.
Apabila anda
menggunakan sepatu gunung atau sepatu biasa, sepatu anda dipastikan akan basah
karena kedalaman air yang cukup dalam saat anda melewati trek jalan berlumpur
atau jalan yang tergenang air. Apabila anda memakai sepatu maka akan lebih baik
anda melepas terlebih dahulu saat anda akan melewati trek yang tergenang air.
Untuk perjalanan dari pintu masuk menuju pos pertama (Karang Ranjang) saja saya
sampai perlu membuka sepatu lebih dari 4 kali. Oleh karena itu akan sangat
memudahkan apabila anda langsung menggunakan sepatu boots atau sandal gunung.
Banyaknya genangan
air ini juga yang membuat populasi nyamuk disini sangat banyak, apabila anda
berdiam diri selama 30 detik saja tanpa memakai lotion anti serangga maka tubuh
anda akan langsung dikerubungi banyak sekali nyamuk.
Waktu terbaik untuk melakukan tracking atau penjelajahan di TN. Ujung Kulon adalah ketika musim kemarau tiba, yaitu antara bulan Mei - Oktober. Hal ini dikarenakan trek yang dilewati tidak akan tergenang air yang terlalu tinggi. Namun apabila anda ingin berkunjung disaat musim Hujan, TN. Ujung Kulon juga tetap akan seperti biasanya.
Waktu terbaik untuk melakukan tracking atau penjelajahan di TN. Ujung Kulon adalah ketika musim kemarau tiba, yaitu antara bulan Mei - Oktober. Hal ini dikarenakan trek yang dilewati tidak akan tergenang air yang terlalu tinggi. Namun apabila anda ingin berkunjung disaat musim Hujan, TN. Ujung Kulon juga tetap akan seperti biasanya.
Lama perjalanan
yang diperlukan apabila anda ingin mencapai pulau Peucang adalah kurang lebih 2
hari 1 malam. Saat anda tiba di pulau Peucang anda memiliki 2 cara untuk
kembali, yaitu anda bisa dijemput dengan kapal atau anda bisa kembali melalui
rute yang sama saat ke pulau Peucang.
Di pulau Peucang
ini anda bisa menikmati snorkling terlebih dahulu, dan anda bisa bermalam di
pos ini sebelum kembali esok harinya. Di Pulau Peucang juga terdapat padang
rumput (savana) yang cukup luas yang menjadi habitat banteng, merak dan babi
hutan.
Sayangnya dalam
perjalanan kali ini saya hanya bisa menuju pos pertama di Karang Ranjang karena
keterbatasan uang yang saya miliki. Meski hanya mencapai pos pertama, ternyata
cukup banyak hewan yang saya jumpai disini mulai dari monyet ekor panjang,
biawak, babi hutan dan juga saya banyak menemukan jejak hewan badak, macan
tutul atau macan dahan dan juga anjing hutan (ajax).
Beruntungnya saya
dapat bertemu dengan salah satu badak yang bernama Samson meski dalam keadaan
sudah mati dan dikubur persis 9 hari yang lalu pada tanggal 23 April 2018.
Samson merupakan Badak Jawa yang sudah berumur lebih dari 30 tahun, kematiannya
ini diperkirankan karena umurnya yang sudah tua karena tidak ditemukannya luka
akibat perburuan dan mati dengan keadaan cula yang masih utuh.
![]() |
Makam Sementara Samson si Badak Jawa |
Pak Woto juga menceritakan kepada saya bahwa meski jumlahnya yang cukup banyak disini, mereka sangat sulit ditemukan secara langsung karena sifatnya yang cenderung takut dengan manusia. Selama 3 tahun ia menjadi guide tour, ia baru sekali bertemu langsung dengan Badak secara langsung saat ia memandu beberapa orang bule.
Oleh karena itu
apabila kita bisa bertemu badak secara langsung itu merupakan kesempatan yang
sangat langkah. Apabila kita secara khusus benar-benar ingin bertemu dengan
Badak, biasanya para ranger memiliki misi melakukan penjelajahan untuk
menghitung dan meninjau populasi badak. Apabila kita ingin ikut serta dalam
misi itu kita bisa berkordinasi langsung dengan ranger yang ada disana.
![]() |
Infografis Populasi Badak Jawa tahun 2017 |
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh Taman Nasional Ujung Kulon melalui akun media sosial Instagram @tnujungkulon populasi Badak terhitung pada 2017 adalah 67 Badak. Matinya Samson merupakan
kabar yang menyedihkan karena jumlah badak jawa pun semakin berkurang menjadi
66 individu. Namun ada kabar mengembirakan bahwa teridentifikasi 2 anak badak
yang baru saja lahir, hal ini terlihat dari hasil rekaman kamera trap pada
februari 2018. Sehingga total populasi badak jawa saat ini naik menjadi 68
individu.
Saat anda ingin
melakukan tracking di Ujung Kulon, ada baiknya anda berkordinasi terlebih
dahulu dengan guide tour atau ranger yang akan menemani anda, karena anda bisa
membeli atau menitipkan bahan makanan yang anda perlukan saat perjalanan nanti
dengan guide anda sehingga anda tidak perlu membawa terlalu banyak barang
selama perjalanan. Untuk bermalam di Ujung Kulon anda dapat menginap di pos
ranger atau membawa tenda sendiri dan mendirikannya di dekat pos ranger, karena
disetiap pos sudah memiliki fasilitas kamar mandi yang cukup memadai serta
adanya ketersediaan air dan kayu bakar guna keperluan memasak.
No comments:
Post a Comment